Rabu, 14 September 2011

WAMAA MUHAMMADUN ILLA RASUL



Nun jauh di sana, di negeri Roma
Sementara keheningan menyelimuti istana kaisar yang megah
Dan satwa-satwa malam sedang melantunkan konser rutin
Di celah-celah kebun yang rimbun dan basah


Tiba-tiba sang kaisar terjaga dari tidurnya
Seraya memanggil-manggil juru takwil mimpi
yang tak lagi diingat namanya
Dengan tergopoh-gopoh sang penakwil lari terbirit-birit
Menghadap kaisar yang tak jua mampu beranjak dari ranjangnya

Hai………………….
teriaknya
Peristiwa apa yang terjadi di salah satu dari sudut bumi ini?
Dalam tidurku kusaksikan dinasti adidaya Roma tumbang
Dan seisi istananya runtuh dalam sekejap
Lalu menjadi onggokan puing dan bangkai bangunan
yang betapa……mengerikan
Dengan penuh kewaspadaan penakwil tua itu bertutur:
Baginda…………telah dipetik sebuah berita yang termaktub dalam
Injil dan Taurat
Tentang lahirnya bayi ajaib di sepetak gubuk sederhana
di seberang sana
Bernama………… Muhammad

Di lorong salam yang tenang
Di sepetak rumah sederhana yang remang
Di perkampungan Thihamah yang lengang
Di jantung Bakkah yang gersang
Di persada jazirah yang kering kerontang

Sinar misterius menghunjam cakrawala
Dan membedah malam pertengahan Rabiul Awwal
Sebuah jeritan nyaring memekik dan merobek kesunyian Ummul Qura
Gemerincing lampu-lampu kristal istana sasangian Persia
megisyaratkan sebuah peristiwa
Dentang-dentang lonceng raksasa Katedral Roma
mengisyaratkan sebuah warta
Debam-debam gajah-gajah Abrahah yang berjatuhan
beradu bagai genderang pesta
Kelepak sayap merpati-merpati liar di angkasa Ka'bah
berirama laksana rebana
Sinar apakah itu wahai sejarah?
Peristiwa apakah itu wahai dunia?
Tangis bayi siapakah itu wahai manusia?

Selamat tinggal cukong-cukong jorok
Selamat berhamburan tuhan-tuhan bertulang
Selamat berlarian para pedagang budak
Selamat atas kematianmu raja-raja tamak
Selamat gulung tikar seniman-seniman cabul di pasar Ukaz

Hiruplah udara kebebasan hai kaum buruh di ladang Umayyah
Berpestalah hai kuli paksaan juragan-juragan Quraiys
Kumandangkan lagu-lagu kemerdekaan
Umumkan hak azasi manusia

Kemari dan lihatlah
Mentari menyingsing dan menyongsong
Purnama menyeruak dan menyapa
Gemintang berkedip dan menyambut
Pelangi berhias dan mempersilakan
Onta dan kuda berjajar dan memanggil
Kabah makin tegar dan mengucapkan
Selamat datang……………..
Selamat datang……………..

Kepada debur ombak rabani yang bertalu-talu
menghempas karang syaithoni
Kepada desah nafas subuh yang berhembus riuh
segarkan pori-pori kehidupan
Kepada rintik-rintik iman yang berguguran
membilas sahara Hijaz
Kepada rinai embun nurani
yang membasahi persada Bakkah
Kepada sepoi-sepoi sejuk
yang meniup pucuk-pucuk dedaunan korma
Kepada api cinta…………..
yang menjilat-jilat gelap syirik
Kepada jelmaan malakut…………….
yang mewujudkan gelegar dahsyat di angkasa langit
Kepada wujud kegigihan Nuh
Kegagahan Musa
Kearifan Ibrahim
Kelembutan Isa
Kesederhanaan Budha
Kebijakan Socrates
Kecerdasan Plato
Ketangkasan Aristo
Kewibawaan Zoroastra
Kebapakan Laut-Ze
Kepada Sang Pemandu
Kepada Karya Teragung Allah
Kepada Cahaya Kedua
Kepada Rahmatan Lil’alamin
Kepada dia yang bernama…………………. MUHAMMAD

Ia gabungan Musa yang pemarah dan Isa yang peramah
Ia serangkaian firman yang sangat merdu
Seuntai syair ILAHI yang sangat syahdu
Ia sebuah akademi
Sebuah wihara
Sebuah gereja
Sebuah sinagog
Sebuah kuil
Sebuah MASJID

Ia semata-mata protes terhadap penganiayaan
Ia hanya seorang RASUL penghuni gua gelap berlumut
Pertapa di tengah gumpalan kabut
Yang bersemedi dalam lembah tak berselimut
Merayu Tuhan dengan seribu satu kata cinta
Memadu kasih dengan pencipta srigala-srigala sahara
Bercengkerama dengan fitrah
Larut dalam tangis dan ibadah
Terbuai dalam tafakur

Menembus cakrawala makrifat dengan akal
Menjelajahi alam dengan hati yang bening
Merantau ke benua TAUHID dengan ketulusan
Melelehkan ego di semak-semak kesunyian
Membentuk jati diri di kesenyapan
Menyatu dengan kepapaan
Membuktikan keberadaan dengan amanah
Tumbuh mekar dalam gelombang nestapa
Mendesah dalam kehangatan WAHYU
Mengerang dalam nikmat ILAHI
Menggigil dalam pelukan kekasih-Nya
Menanggalkan laga
Melucuti busana benda
Menggelinjang dalam asmara Lahut
Dan sirna dalam ADA

MUHAMMAD Sang Basyar…………………
Ayah bagi mereka yang yatim
Sahabat bagi setiap kalbu pasrah
Sahabat bagi jiwa-jiwa rebah
Penuntun tangan kakek-kakek renta
Pelindung para janda
Teman duduk para penderita kusta
Pengampun para pendosa
Berhari raya dengan keluarga miskin
Menggandeng tangan si buta
Menguras senyum di hadapan para pembencinya
Berjalan terseok-seok di keramaian
Menghadiahkan pelipis, rahang dan tubuhnya demi proyek ALLAH
Merelakan dirinya menjadi sasaran panah-panah beracun
Bergumul dengan tanah
Keluar masuk pasar
Dan bermandikan darah

MUHAMMAD…………………
Lumpang tempat kau menumbuk gandum amat mahal bagi kami
Derit pintumu terlalu merdu di telinga kami
Atap pelepah korma gubukmu sungguh teduh di atas kepala kami
Tangisan lapar cucumu sungguh menyentuh hati kami

Ya MUHAMMAD………………….
Ada yang ingin kami keluhkan padamu
Umatmu kini dalam keadaan yang amat memilukan dan memalukan
Mereka sedang nongkrong di atas peta kebobrokan
Mereka sedang duduk di atas tengkorak kebodohan
Mereka berjalan terseok-seok di gelap fanatisme
Mereka tak berdaya menghadapi globalisasi budaya
Mereka terseret oleh konsep-konsep import
Mereka mengalami krisis intelektual dan moral
Mereka merangkak-rangkak di sudut-sudut MIHRAB
sambil mengharap sorga hanya dengan menggelindingkan butir-butir kaca

Wahai baginda MUHAMMAD…………………
Jangan kucurkan air mata
Jangan hembuskan nafas kecewa
Beri kami kesempatan
Maafkanlah kami
Maafkanlah kami…………..!!!
Dengan kealpaan yang ada

kalamunida.........eL

Tidak ada komentar:

Posting Komentar