Senin, 19 September 2011

Untaian Historis “BUMI DAN LANGIT”


(+) Maha suci Allah, yg telah menjalankan hamab-Nya pada suatu malam, dari Al-Masjidil Haram di makkah ke Al-Masjidil Aqsho di Paletina yg telah kami berkahi sekelilingnya, agar kami memperlihatkan kepadanya sebagian dari tanda kebesaran Kami. Sesungguhnya Dia adalaha Maha Mendengar lagi Maha Melihat.
(-) Sholawat serta salam sejahtera semoga abadi tercurah kepada Muhammad Ibni Abdillah, Nabi pembawa hidayah dan Dinillah kepada sekalian JIN dan MANUSIA, Arab dan bukan Arab. Dia yg berhias budi pekerti luhur, perilaku utama dan perangai mulia. Dialah cahaya langit dan bumi raya, Sang buana bersinar binar karena cahayanya. Dan jiwa yg mencabik tirai kegelapan, berenang dalam cahaya kebesarannya.


(+) Sesungguhnya telah datang kepada kalian bukti kebenaran dari Allah, Muhammad dan Mu’jizatnya serta cahaya terang benderang Al-Qur’an Yg Mulia.
(-) Benar.....memang benar, Muhammad adalah bukti kebenaran, bukti puncak keadilan dan bukti mega kerahmatan Sang Rahman.

(+) Peristiwa ISRO’ MI’ROJ sebagai klimaks keistimewaan pribadi dan sifat Muhammad. Tak ada makhluk selain beliau, beroleh martabat dan pangkat sehebat yg beliau sandang, baik itu kalangan Anbiyaa’, Mursaliin, ataupun Malaikat Muqorrobin,.
(-) ISRO’ MI’ROJ adalah peristiwa fisik dan metafisik, audiensi hamba mulia dengan Sang Kholiq, sungguh asyiik memang unik jadikan nafas segala yg wujud tuk berbisik.

(+) ISRO’  adalah perjalanan Nabi di malam hari dari Masjidil Haram sampai Majdil Aqsho. Sedang MI’ROJ adalah perjalanan naiknya Nabi dari Masjidil Aqsho menembus tujuh petala langit, menuju Sidrotul Muntaha Hadrtul Qudsi.
(-) Cikal-Bakal Mi’raj ada yg berkata bermula dari debat adu argument anatara Bumi dan Langit yg berebut piala kebaikan.

(+) Hai Langit........                               
(-) Hai Bumi.............
(+) Aku lebih baik dari pada kamu... Langit....   
(-) Loh... kok bisa...? Aku lah yg lebih  baik dari pada kamu Bumi...
(+) Tidak bisa, jangan macam-macam langit...!!??
(-) Mana aku tahu, emang situ menangnya sendiri sih... Bumi....???
(+) Pokoknya aku yg lebih baik... Langit....
(-) Apa lalasanmu, Bumi....???

(+) Hai langit...., coba kamu pandang, Allah telah menghias rias hamparan diriku dengan aneka negara, berikut kemegahannya, samudera biru membentang, beragam bengawan panjang dan pendek, pepohonan, bebatuan, gemunung dan gedung tinggi menjulang, semuanya bukti kebesaranku.
(-) Wahai bumi...., kalau itu alasanmu aku pun berargumentasi padamu atas kehebatanku, coba kau lihat sang Surya obor raksasa, mentari pancarkan cahaya seluruh jagat raya, wow....keren..., itu menghiasi aku. Rembulan dengan keayuannya, bintang-gemintang nan menabur sejuta pesona, cakrawala, buruj tempat  kumpulan bintang, arsy, kursi singgasana dan nirwana alam surgawi, didalamnya berjuta bidadari molek bersolek, panorama indah menawan menggiurkan bikin pemandang mabuk kepayang, wow.... semua milikku wahai Bumi, pikir-pikir dulu donk kalau ngomong.

(+) Hai langit..........
(-) Apa Bumi..........
(+) Diatas diriku berdiri Baitullah, wahai Langit..... Berkunjung dan berthowaf mengelilingnya barisan Anbiyaa’ Mursaliin, Auliyaa’ dan Mu’miniin, seantero jagat raya.
(+) Bumi... kalau dirimu punya Baitullah, aku punya Baitul Ma’mur yg senantiasa dikelilingi malaikat langit. Dan pada diriku terdapat surga tempat arwah Anbiyaa’ dan Musaliin, Auliyaa’ dan Sholihin, bagaimana Bumi, kamu ga punya surga kan...???
(-) Baiklah langit... sekarang aku lontarkan alasan terakhir, bahwa aku lebih baik dari kamu. Dengarkan yaaa.....!!!
(+) Oke, Bumi....

(-) Langit...... Gusti para Rasul, pamungkas para Nabi dan kasih-kinasih Tuhan semesta, serta Nabi palinh utama dari segala yg ada.... berdiam diatas diriku. Syari’atnya pun lestari diatasku. Ayo... jawab langit.... ini argument terakhirku, ayo jawab.........., kok diam....  kalah ya.....??
(+) Ah.... ah.... ach aku ga bisa jawab, hmmm.... kemana aku harus mencari jawaban...?? ILAHI Robbul Izzati... Engkaulah... Penerima si pendo’a... aku  mohon kepada ENGKAU.... naikkanlah Muhammad dalam ketinggianku agar aku jadi mulia, bangga, bahagia karena-Nya.

*Akhirnya..... terkabullah do’a langit, Muhammad di Mi’rojkan menembus punggung samawi  dengan guide, penunjuk jalan JIBRIL dan kendaraan spesial SURGA.....BUROQ sebutannya.

(-) Hai... Bumi.... aku memang kalah...... tapi sekarang aku sudah bahagia, karena makhluk yg enkau banggakan telah ada padaku.
(+) Hmmm... jadi sekarang kita sama yaaaa.......
(-) Aneka misteri dijumpai Nabi dalam safari ISRO’ MI’ROJ menembus tujuh petala samawi.
(+) Mereka sekelompok JIN memanggil-manggil Muhammad dan api bawaannya.
(-) Gambaran ummat Muhammad akan dirayu sang Syaithon Jahannam.
(+) Mereka yg bercocok tanam diketam seketika itu, kontinoue tak bertepi.
(-) Ilustrasi..... bagi mereka yg meneliti jalan Allah dengan Ikhlas tak terkotori.
(+) Hemm.... bau harum itu bau apa sih.......??
(-) Si Dia... pahlawan agama Dewi Masyithoh.

(+) Ah.....mengerikan sekali, mereka yg setengah telanjang bak binatang itu siapa.... makannya duri... batu Jahannam lagi....??
(-) Mereka metafora si pintar tapi tak benar, fasih dalam kata bodoh dalam amaliyahnya.
(+) Lho... itu siapa..... daging mentah kok dimakan, disisinya kan ada yg massak....???
(-) Hmmm.... itu gamabaran si mata keranjang, si buas berhidung belang, laki-laki maupun perempuan.
(+) Mereka yg berenang di bengawan darah......??????
(-) Gambaran ahli korupsi, pungli dan manipulasi.
(+) Dia yg menggunting bibirnya.......?????
(-) Gamabaran si tukang pidato, tukang petuah dan nasehat, namun tak pandai praktek diri.
(+) Aduh.....aduh....sakitttttt, kepalaku sakittt, siapa sih tu orang....kepalanya kok di pukul sendiri, sampai pecah kembali lagi....
(-) Oh...... itu orang yg malas dan berat melaksanakan Sholat.
(+) Apa...???  Sholat...???  Sholat seperti yg diperktekan Nabi itu kah....???
(-) Iya..., makanya ta’atilah Nabi Muhammad..., ikutilah ajarannya dengan  benar.
(+) Iya... ya... ingatlah Nabi Muhammad... dan Sholatnya........, Nabi saja masih melaksanakan Sholat meski sudah di jamin Surga, sebab kata beliau itulah cara beliau bersyukur kepada Allah atas segalanya....!!!

el_Ghibran !

Tidak ada komentar:

Posting Komentar