Senin, 19 September 2011

Untaian Historis “SI SINGA PADANG PASIR”

Marilah kita telusuri lembaran-lembaran historis yg bertintakan emas.
Kita hadapkan seluruh perhatian, pendengaran, dan penglihatan kita kepada orang yg terpercaya.
Kepada seorang Maha Guru yg tak ada bandingnya.
Seorang pemimpin yg dikenal memiliki temperamen keras, tegas, tandas dan lugas.
Dia adalah pemimpin Islam, yg jikalau kepala-kepala negara dan pemimpin-pemimpin sekarang disebut satu persatu, maka tanpa berlebihan.
Ia-lah yg paling besar, paling baik dan paling suci....
Dia seorang yg sholeh, dimana kesholehannya memancarkan kedinamisan serta karya pembangunan...
Dan Dia tampil menjadi pemuka dari orang-orang yg bertaqwa.
Siapakah dia....???
Dialah...... Si Singa Padang Pasir “UMAR IBNUL KHATTHAB, RA” yang bergelar Al Farouq, pemisah antara hak dan bathil. Pejuang Islam ketiga sesudah Rasulullah SAW dan Abu Bakar As Shiddiq RA.


A: Maha Suci Allah yg telah menurunkan perkataan yg paling baik yaitu: Al Qur’an yg serupa mutu ayat-ayatnya, lagi berulang-ulang.
B: Gemetar... gemetar karenanya kulit orang-orang yg takut Robb-nya, kemudian menjadi tenang, lembut, kulit dan hati mereka di waktu mengingat Allah.
A: Itulah petunjuk Allah, dengan kitab itu Dia menunjuki siapa yg dikehendaki-Nya. Dan barang siapa yg disesatkan Allah maka tidak ada seorangpun petunjuk baginya.
B: Orang-orang yg kalbunya dibuka Allah untuk menerima Islam dan beroleh cahaya Ilahi, Dialah yg terpancar hidayah narwastu, tak sama dengan hatinya yg keras membatu.

A: Sholawat... dan salam sejahtera.... bagimu... Wahai Mishbahus Shudur....Wahai Syamsun... Wahai Badrun.... Duhai Nurun Fauqo Nur...
B: Salam sejahtera bagimu... Wahai yg denganmu Allah memuliakan Islam... Salam bagimu Wahai Al Farouq.... Yang membelah hak dengan bathil dalam Islam.
A: Salam bagimu Wahai yg selalu berkata benar... Salam bagimu Wahai... yg mengasuh anak-anak yatim... dan gemar menghubungkan Shilaturrahim...
B: Keselamatan atasmu berkat kesabaranmu... Dan alangkah nikmat dan baiknya tempat kesudahan itu....

A: Nabi Muhammad pernah bersabda.... Sesungguhnya aku memiliki dua penasehat dari ahli langit dan dua penasehat dari ahli bumi. Yang dari ahli langit yaitu Jibril dan Mika’il. Sedangkan yg dari ahli bumi adalah Abu Bakar dan Umar. Merekalah pendengaran dan penglihatanku.
B: Benar... benar... dialah Umar. Dialah Umar yg sesungguhnya... Umar yg jika melintasi jalan. Syetan-syetan pada menyingkir dan menghindar.
Dialah Umar... Si  Laki-Laki.... Jika berbicara
A: Orang akan terpaksa mendengarkannya....
B: Jika Ia berjalan.....
A: Maka derap langkahnya tegap, tegap dan cepat bagai dikejar orang.
B: Jika Ia berkelahi...
A: Maka pukulannya. Adalah maut yg mematikan... Dialah Umar yg sejati.

*Apakah yg menyebabkan Umar masuk Islam...??? Pada suatu hari sedang panas membara, mentari bagai membakar bumi, Umar keluar dari rumahnya, dengan memendam tekad menyala dan dengan pedang terhunus. Ia mengarahkan langkahnya ke rumah Arqom, tempat Rasulallah beribadah dan berdzikrullah bersama para sahabatnya.
Umar yg roman wajahnya terlihat bagaikan sedang menyemburkan api karena dendam dan murkanya, ditengah jalan bertemu dengan Nu’aim bin Abdillah.

Nu’aim : Hendak kemana engkau wahai Umar...???
Umar    : Nu’aim... Aku sedang mencari Muhammad yg telah memecah belah kesatuan Quraisy serta mempersetankan cendikiawannya, menghina agama kita, dan mencaci-maki Tuhan-tuhan kita. Akan aku tamatkan riwayatnya....!!!
Nu’aim : Demi Allah.... kamu telah tertipu oleh dirimu sendiri Umar.
Umar    : Hai... Nu’aim... apa maksudmu..??? Mungkin kau telah murtad. Kalu itu benar akan ku bunuh kau.....
Nu’aim : Hai... Umar....! Apakah kamu  mengira Bani ABDI MANAF akan membiarkanmu berjalan leluasa di muka bumi, setelah kamu berhasl membunuh Muhammad...???
Sebaiknya kamu pulang saja, luruskanlah urusan keluargamu sendiri...!
Umar    : Siapa yg kau maksud dengan keluargaku dan apa maksudmu...???
Nu’aim : Heee... belum tahu kamu Umar... ketahuilah...! Adikmu Fatimah bersama suaminya Sa’id bin Zaid telah masuk Islam mengikuti agama Muhammad.
Umar    : Apa...? Adik kandungku sendiri...? Keparat...! Kalau begitu apa perlunya aku kerumah Arqom bila api itu menyala di rumah saudarku sendiri... Akan aku habisi mereka....

*Mendengar perkataan Nu’aim, Umar bagai disengat kalajengking... bagai disambar halilintar... tak terkirakan terkejutya.
Dengan penuh kemarahan, Umar langsung merubah haluan dan pergi menuju rumah kedua keluarganya.

*Dikala Sa’id, Fatimah dan Khabbab bin Arat berkumpul menggenggam Shohifah yg berisiskan ayat-ayat dari wahyu Ilahi yg mereka pelajari... tiba-tiba pintu ada yg menggedor dengan kerasnya..... (door...door...door...)

Sa’id     : Siapa.....???
Umar     : Aku... Umar...!!!  (lantas pintu dibuka)

*Fatimah bersama suaminya menyambut kedatangan Umar di dekat pintu, diliputi kebingungan dan kekalutan yg luar biasa.

Umar     : Aku dengar kalian telah murtad dan mengikuti agama Muhammad...??
Sa’id      : Bagaimana pendapat anda wahai Umar... jika kebenaran itu berada dipihak kami...???
Umar     : Haaahhh... rupanya engkaulah biang keladinya....

*Tanpa pikir panjang Umar langsung menerkam Sa’id dan membantingkannya ke tanah dan pukulan Umar pun mendarat di wajah Fatimah yg berusaha membela suaminya, pekikan Fatimah seakan-akan bunyi serunai dari langit yg meraung berkepanjangan.

Fatimah  : Hai... Umaaar...... kamu telah berani memukul saya disebabkan saya beriman kepada Allah.... sekarang perbuatlah apa yg kamu suka..... kami tak gentar.....sedikitpun, dan tetap bersaksi bahwa tiada Tuhan melainkan ALLAH...dan Muhammad adalah Rasulullah.

*Setelah Umar melihat darah mengucur dari kepala Fatimah... ia mearasa menyesal. Ia yg semula bagai badai yg menghancurkan, sekarang telah berubah laksana angin sepoi-sepoi yg mengalir semilir lembut.

Umar     : Fatimah...! Berikanlah shohifah itu kepadaku, agar aku dapat melihat isinya.

*Shohifah dibuka dan tertulis Surat THOHA

Artinya: “ Aku berlindung pada Allah dari goda’an syetan yg terkutuk dengan nama Allah y maha Pengasih lagi maha Penyayang.
Thoha...Kami tidak menurnkan Al-Qur’an ini kepadamu agar kamu menjadi susah, tetapi sebagai peringatan bagi orang yg takut (kepada Allah). Yg diturunkan dari Allah yg menciptakan bumi dan langit, yaitu Dzat yg maha pemurah, yg bersemayam diatas Arsy. Milik-Nyalah semua yg terdapat diantara keduanya serta semua yg dibawah tanah. Jika kamu mengeraskan suara ucapanmu, maka sesungguhnya Ia mengetahui rahasia dan yg lebih tersembunyi lagi. Ia-lah Allah tiada Tuhan melainkan Dia. Ia mempunyai nama-nama (sebutan) yg paling baik’’. 

Umar     : Alangkah indahnya kata-kata ini dan alangkah mulianya. Tidak pantas bagi Allah yg ayat-ayat’Nya sebegini rupa, untuk mempunyai sekutu yg harus disembah....
Tunjukkan kepadaku dimana Muhammad... aku akan menemuinya... dan aku akan masuk Islam....
Khabbab : Bergembiralah dan berbahagialah hai Umar.... karena demi Allah do’a Rasulullah agar dirimu menjadi beneng Islam telah terkabulkan


Tidak ada komentar:

Posting Komentar