Lahir kedunia seorang anak yatim
di pedalaman padang tandus,
jauh dari peradapan dan sangat terbelakang.
Kerasnya kehidupan padang pasir
menjadikanya kuat bertahan
membentuknya dekat dengan alam sejak kecil
ia di gembleng untuk menjadi dirinya sendiri.
Muhammad sang Nabi,
adalah seorang ummi yang di pilih Allah
untuk menjadi cahaya,
bagi peradaban ummat manusia.
Allah yang mengajarinya,
Allah pula yang membimbingnya,
Allah membentuknya,
menjadi seorang manusia paripurna.
Tugas utamanya menyampaikan risalah
untuk menyalamatkan manusia
dari keserakahan angkara murka.
Dialah sang Guru,
yang tak pernah menyebut dirinya guru.
Berangkat dari dari seorang buta huruf
ia menjadi ilmuan jenius.
Dia sang penyelamat,
yang selalu berfikir untuk umat,
hidupnya sangat sederhana,
jauh dari kemewahan.
Dialah sang Ayah,
suri tauladan bagi anak-anaknya
dan suami yang sangat santun kepada istri.
Dia jugalah sang Panglima,
Yang pantang menyerah di medan laga.
Saat orang-orang kafir beringas,
Menebaskan pedang berlumuran darah.
Dia adalah kepala negara,
yang sangat peduli kepada rakyat,
saat umat butuh seorang pemimpin,
yang jauh dari keserakahan.
Muhammad adalah sahabat,
bagi siapa saja yang ingin perjalanan hidupnya,
berakhir di pangkuan ilahi robbi,
Dzat yang begitu dekat.
Maka Allah dan para malaikat pun,
menyampaikan shalawat kepada sang nabi,
penutup seluruh umat.
Dialah saksi atas segala umat di padang mahsyar,
saat malaikat berkitaran di sekitar Arsy Allah.
Ilmu yang visinya jauh kedepan,
buah pergulatan bathin bersama jibril,
sang malaikat,
Allah menugasi untuk selalu mendampingi,
agar ia belajar memahami ayat-ayat,
yang terhampar di seluruh ufuk langit dan bumi,
dan yang ada di dalam dirinya.
Dialah manusia sejati,
yang pantas untuk kita teladani,
saat seluruh umat telah kehilangan hati nurani.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar