Senin, 19 September 2011

Unatian Historis “OBOR KEAGUNGAN”

A: Laksana fajar di zamannya, Engkau hadir dalam kegelapan, menyibak bayangan kabut, membelah kekerasan padang pasir dengan titah kalimat Tauhid dan Iman.
Wahai Nabi yg lahir di tengah gelapnya malam, di tengah pekatnya kabut kebododhan, Engkau membawa obor keagungan diatas kebobrokan moral, Engkau pembawa lentera di atas kegelapan, sehingga pengembara cinta benar-benar mencapai puncak ketinggian angan-angannya.


B: Esok mentari kan hadir menguak kepetangan pagi yg dingin, menebarkan nuansa pengharapan dalam kehidupan yg penuh persaingan, sementara roda-roda kehidupan terus bergulir di tepian jurang, bersama tingkah pola manusia yg penuh lumuran noda dan dosa.


A: Wahai Robb.... meskipun dengan lumuran noda dan dosa, kami tetap berharap bisa menyambut hari akhir dengan penuh keyakinan akan syafa’at pertolongan-Mu yg tiada banding. Di samping keyakinan akan makhluk terbaik ciptaan-Mu yg tak pernah luntur, bak benteng pertahanan.

B: Sudah berapa lama aku menjelajahi alam nirwana hayati, mencari satu kedamaian jiwa, ketenteraman hati, gunung yg tinggi telah terdaki, samudera  luas telah terseberangi, namun ku temukan hanya seberkas fatamurgana dan bayangan yg penuh tipuan kemunafikan.
Sementara bayang-bayang kedamaian dan kepuasan bathin hanya akan kami temui di Babul Karim yg penuh dengan harum semerbak kehidupan, diantara dzikir-dzikir pujaan kita kepada-Nya.


A: Ya Allah... Ya Robb.... atas keagungan hamba-Mu Muhammad, dengan disaksikan para Malaikat yg senantiassa bertasbih siang dan malam kepada-Mu. Tiada henti-hentinya karena kemuliaan-Nya.
Berikanlah kepada kami, cahaya hati pema’af, penyabar segala musibah dengan ketabahan hati yg kuat, serta gampangkanlah segala urusan kami sebagai bukti akan kemuliaan dan keagungan-Mu. Wahai...Allah... Wahai.. Robb.....

B: Alangkah indahnya perjalanan ini, seindah menggapai bayangan, dan alangkah singkatnya hidup ini, sesingkat mencapai batas tepian samudera harapan.
Tak terasa bibir yg terkebik menyebut asma-Mu telah tiba di pinngiran malam.


A: Wahai Engkau yg mengaku cinta Muhammad, bagaimana engkau dapat melantunkan tembang-tembang kerinduan pada-Nya, pada hal hatimu terpuruk dalam kebingungan dan sukmamu dilanda cintta membeku bak keras sekeras batu karang di tenggah hempasan ombak samudera.

B: Ya Muhammad Rasulullah.... ummat yg merindukan-Mu senantiasa menghaturkan sholawat dan salam sejahtera, mengaharap belaian kasih dan syafa’at-Mu sebagai nabi di akhir zaman.
Wahai kerinduan, seperti apakah yg menghuni dibalik hatimu..? Kesetiaan macam apakah yg akan kau buktikan..? Bila engkau benar-benar cinta Muhammad, kematian bersama rindumu pada-Nya akan menjadi saksi. Karena hati yg dibalut rindu rela mati demi kekasih hati.

A: Ya Allah.... limpahkanlah Rahmat-Mu kepada junjungan kami, Muhammad dan kepada keluarga-Nya, para sahabatnya serta para pengikut yg berada dibawah nauann risalah-Nya, dengan rahmat yg kekal dan terus menerus, ia kekal karena kekal-Mu, ia tetap karena tetap-Mu, ia langgeng karena langgeng-Mu yg tiada ujung bagi-Nya tanpa keridhoan-Mu Yang Maha Agung.

el_Ghibran !

Tidak ada komentar:

Posting Komentar