Sabtu, 10 Maret 2012

♥♥˚◦☆•. (`'•.¸♥Menanti Janji Illahi♥ ¸.•'´) .• ☆◦˚.♥♥





Wajahnya yang ceria tak menampakkan getar kepedihan di hatinya.
Ia masih bisa tersenyum bahagia,
meskipun sejujurnya hatinya di rengkuh pilu nan menyiksa.

Sebagai wanita, aku mengerti apa yang ia rasa.
Saat kebanyakan wanita se usianya sudah hidup berbahagia
berdua dengan belahan jiwa,
atau mungkin juga telah memiliki jundi-jundi kecil sebagai penghias hari,
namun ia masih bergelut dengan rasa sepi yang menyiksa.
Rasa sepi yang hanya ia sendiri lah yang tahu.

"Aku merasa usiaku sudah terlambat untuk menikah".
itu yang ia ucapkan kepadaku.
Bagai ikut teriris, aku merasa sedih mendengar ucapannya.

Itulah yang kini ia rasa, sepi...
Terkadang ia berkhayal dalam angan,
"Bukankah seharusnya di usiaku ini aku sudah hidup berbahagia
dengan sebuah keluarga yang ceria,
menjadi seorang isteri sekaligus ibu yang baik.
Namun hingga kini kebahagiaan itu tak kunjung menghampiri".

Yang aku tahu, langkahnya masih tetap tenang,
meski kadang di terpa gelombang yang besar bagai ingin menenggelamkannya.

Pernah suatu ketika seorang insan menambatkan cinta dihatinya,
namun ternyata ia bukanlah yang Allah pilihkan sebagai pengusir rasa sepi dihatinya.
"Mungkin memang belum jodoh, bersabarlah".
hanya itu yang mampu ku katakan padanya.

Ia pun kembali menata hati nya yang retak,
meski mungkin tak bisa kembali sempurna seperti sedia kala.
Ia kokohkan kembali tekadnya untuk bersabar.

Pernah juga rasa lelah akan panjangnya penantian membuatnya jatuh tersungkur dan kecewa.
Hampir ia tak percaya lagi pada janji Allah,
dan berusaha menjauhinya.
Namun ia menyadari, semakin ia mencoba untuk tak membutuhkan-Nya,
semakin ia merasa bahwa hanya DIA yang bisa memberikannya pertolongan
dan mengeluarkannya dari berbagai persoalan.
Dan hingga saat ini ia tak pernah lagi meninggalkan tahajjud disetiap malamnya.

Ia penuh dengan kesabaran,
darinya aku mengerti, bahwa tak ada kebahagiaan yang instan.
Kita harus melalui kesabaran yg panjang jika ingin mendapat yg terbaik.

Memang ia menyadari, bahwa di fikiran banyak orang, usia sepertinya dipandang terlambat untuk menikah.
Namun ia yakin, bahwa Allah telah menyiapkan jodoh terbaik untuknya,
dan Allah akan mempertemukan mereka disaat yang tepat, diwaktu yg indah.

Allah lebih tahu kapan saat yg tepat,
maka bersabarlah...
Ia pasti akan datang,
membawa setangkai cinta yang tiada kan berkurang,
karena dihatimu tersimpan secawan kasih
yang tak kunjung habis...

♥ pelangi ♥


Tidak ada komentar:

Posting Komentar