Sabtu, 10 Maret 2012

♥♥˚◦☆•. (`'•.¸♥Kereta♥ ¸.•'´) .• ☆◦˚.♥♥





 



Ini bukanlah kisah tentang kereta yang berjalan diatas rel panjang.
Ini adalah untaian kata tentang apa itu arti dari sebuah kesabaran.

Saat seorang sahabat bertutur:

"Malam ini seperti bercumbu dengan cerahnya kelam
Sementara dinginnya merasuk ke tulang sumsumku
Mungkin benar,luka adalah cintaku yg paling setia
karena aku telah mencintai mata pisau....

Mengenalmu adalah...
Saat di mana aku mendapatkan kelemahan dalam hidupku...
Mencintaimu adalah...
kesempatan dimana aku menjadikan diriku terkurung teralis besi...
Dan menyayangimu adalah
satu ketika dimana aku membunuh kebahagiaanku sendiri..

Tak ada kereta berbalik ke stasiun
dengan alasan masih ada penumpang yg tertinggal...
Pun tak ada penumpang yg berlari..
mengejar sejauh kereta melaju...
Yang terdengar,penumpang itu berkata,

Sudahlah...aku akan menunggu kereta berikutnya..."

-------------------------------------------------------------

Dalam nuansa syahdu itu, aku berucap menimpali ceritanya:

"Keretaku telah pergi...
Dan tak mungkin akan kembali...

Ia telah menemukan jalur tujuan nya,
sementara aku tertinggal disini saat ia berkata,
"tak ada ruang yang cukup untuk menampungmu"

ia berlalu pergi tanpa membawa aba-aba sebelumnya,
padahal tiket telah ku miliki,
antrian panjang pun ku lalui..

Kini aku berdiri di lorong lain nya,
berharap ada kereta lain yang mau menampungku,
namun tak jua ada yg menghampiri,

aku pun bergumam dalam hati,
"mungkin tiket yg ku pegang bukan untuk kereta hari ini"

----------------------------------------------------------------

Ia pun menjawab dengan manis:

"Kereta yang telah pergi,bukan kereta yang pantas kau naiki

Sang masinis,bukanlah seorang yang akan membawamu ke tujuan dengan cinta sejati

Gerbong yang ia bawa ,bukan tempat yg dapat memberimu kedamaian hakiki

Kereta yang kau nanti...
Sedang berjalan ke arahmu
Perlahan namun pasti

Sang masinis tak membawa beribu janji
Tak jua menulis seribu puisi
Tapi ia berbenah hati
Agar nanti,dari segala yang terbaik yang ia miliki
Pantas 'tuk ia persembahkan

Padamu....Bidadari idaman hati.."

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Ya, kereta yang telah lewat mungkin memang bukan kereta yang akan kita naiki.
Mungkin beberapa kali kereta datang menghampiri.
Saat aku duduk di tepian rel, aku memandang sebuah kereta dari kejauhan.
Aku bahagia, hingga terlupa membawa banyak bekal yang bermanfaat.

Tas ku terisi penuh, namun ternyata tak ada isi yang pantas untuk ku bawa.

Mungkin pernah saat suatu ketika kereta itu melintas dihadapanmu, namun sang masinis berkata:
"maaf, keretaku hanya membawa penumpang dengan tiket berkelas A"

Kau, bahkan aku, mungkin hanya diam mendengar ucapan sang masinis.

Namun setelah kita sadar, baru kita tahu jika selama ini bekal yang kita bawa belum lah cukup untuk untuk menanti kedatangan kereta yang kita impikan.

Aku pun kembali pulang, membongkar segala isi bekal yang ku punya, membuang segala yang tak perlu, dan membawa banyak lagi bekal yang bermanfaat, agar ketika kereta selanjutnya tiba menghampiri,
sang masinis pun berkata dengan manis,
"Naiklah ke keretaku, keretaku sangat beruntung memperoleh penumpang Bidadari sepertimu".

=======================================================

♥ pelangi ♥

Tidak ada komentar:

Posting Komentar