Ada yang bertanya padaku apa itu Embun HATI atau Emha, darimana asalnya dan kenapa harus ada Emha? Dan siapa saja yang terlibat didalamnya?...hmmm terus terang aku suka dengan pertanyaan-pertanyaan ini. Yah bila ingin mendata, akan kucoba jawab semampuku bisa, semoga jawaban ini memuaskan dan mewakili dari semua pertanyaan itu
Emha adalah berbagi, berbagi pendapat, berbagi pengetahuan. Bukan berarti sok tahu dan sok pintar karena adakalanya masih banyak kekurangan dari emha. semua didapat dari berbagai sumber dan sahabat-sahabat emha yang setia memberikan informasi dan masukan yang bermanfaat.
Emha adalah cita. Cita untuk melakukan yang terbaik. Cita untuk menjadi yang baik. Cita untuk mendapat tempat yang baik.
Emha adalah indah. Indah ketika bisa berikan pengalaman, senyum, kebahagian, semangat dan cerita yang semoga menjadi inspirasi buat semua sahabatnya.
Emha adalah sama. Tak peduli ras, tak peduli suku, tak peduli warna kulit, mata yang sipit atau belok, tinggi atau pendek, gemuk atau kurus kaya atau miskin. Semuanya adalah sama. Sama-sama makhluk Allah yang terindah diciptakan-Nya.
Emha adalah maya tapi nyata, nyata tapi maya.. Walau ada yang tinggal di Sumatra, Jawa, Madura, Kalimantan, Sulawesi bahkan mungkin di Papua hingga ke Luar Negeri. Walau tak pernah sekalipun bersua dan bertatap muka. Inilah kebersamaan dan ikhlas hati tuk membuatnya selalu dekat. Di Emha segalanya menjadi dekat. Ikatan ini begitu nyata menyatukan hati, visi, misi dan tujuan yang sama. Tujuan untuk mencari teman, menjalin persaudaraan, share, berbagi, bila ada yang baik ambil dan yang jelek dibuang.
Senang rasanya ketika ada yang bilang emha sebagai penyejuk jiwa. Bahagia ketika ada yg komentar emha adalah sahabatnya ketika ada masalah. Walau ada juga yang mencela dan menyindir. Inilah emha adanya. Ada kelebihan ada kekurangan. Ada plus ada pula minusnya. Seperti hidup yang selalu seimbang. Tak selamanya harus menangis, tak selamanya harus senang terus. Tak selamanya kita disukai teman, dan tak selamanya juga kita tak disukai. Walau banyak yang memandang dengan sinis keberadaan Emha, walau ada yang memusuhi Emha, tak masalah. Dan ini mengingatkanku pada sebuah artikel yang pernah kubaca, bercerita tentang musuh yang ternyata juga berguna. Musuh di sini bisa berarti musuh dalam arti sesungguhnya, yaitu orang yang bertentangan dengan kita, namun bisa juga mewakili mereka yang kita benci, yang kerap menyakiti hati kita, yang mudah salah paham, yang berada di pihak oposisi, hingga para rival atau saingan.
Tertulis di artikel itu bahwa salah satu manfaat terbesar musuh adalah ia menjadi batasan dan cermin diri sendiri. Batasan untuk apa? Batasan agar tidak sombong, merasa diri paling benar, sok, dan lain sebagainya.
Musuh membuat kita ingat bahwa tak semua kelakuan kita bisa diterima. Tak semua humor disukai, tak semua pendapat tepat adanya, bahkan tak semua yang kita tahu itu benar adanya. dan sebagainya....
Jika kita bisa memandang perselisihan dengan orang lain sebagai batu loncatan untuk mengasah karakter kita menjadi lebih baik lagi, maka mengapa tidak mengambil sisi positifnya saja?
Meski begitu, tetaplah ingat tentang salah satu ungkapan pepatah China yang mengatakan "Seribu teman itu kurang, musuh satu sudah terlalu banyak."
Inilah Emha adanya. Walau banyak yang suka semoga tak membuat menjadi sombong dan besar kepala. Walau banyak yang menghujat semoga selalu ingat batasan yang disebutkan diatas. Satu yang pasti Emha adalah milik semua, tempat berbagi, tersenyum, tertawa, bahagia, sedih, duka, marah dan semua yang tak bisa diungkap. Inilah Emha adanya, semoga selalu menjadi penyejuk di tengah kerontang. Menjadi pendingin ditengah panas. Menjadi hujan di tengah kemarau. Dan menjadi air ditengah api yang membara. Menjadi embun penyejuk hati. Kalau ada yang salah, maafkanlah…
( Ditulis selepas Shalat Shubuh yang dingin tanggal 21 April 2011)
~Mee~
Tidak ada komentar:
Posting Komentar