Semakin tajamnya hidup dan menyoloknya antara golongan satu dengan golongan yang lain mengakibatkan manusia lupa diri, lupa saudara, lupa agama, tak jarang antar sesama saling jegal, bahkan saudara kandung terpaksa saling bermusuhan lantaran harta warisan dan banyak diantara mereka saling bunuh, saling fitnah, siapa yang kuat dialah sang pemenang ironis sekali.
Tendensinyapun bermacam-macam, ada yg sekedar mencari sesuap nasi, ada yang ingin meraup kekayaan, ada juga yang memperebutkan wanita.
Bekerja mencari nafkah dan ridho Allah adalah wajib, sebab rizki tidak mungkin datang dan turun sendiri dari langit, tapi harus diusahakan untuk mendapatkannya. Namun masalahnya sekarang orang-orang bekerja dan menjalani hidupnya tidak lagi mencari ridho Allah, tapi sudah meluber terlalu jauh kepada hal-hal yang bersifat fana, disana sini orang jungkir balik mencari pengaruh, loyalitas, kemewahan, pangkat dan jabatan.
Bekerja memang harus memiliki semangat, tapi tidak harus AMBISIUS secara berlebihan yang bisa menyesatkan dan tidak ingat waktu SHOLAT. Fenomena semacam ini tercipta karena berkembangnya hidup yang sudah tidak normal. Ada hadist yang menyebutkan tentang keseimbangan kehidupan dunia dan akhirat.
اعمل لدنيك كانك تعيش ابدا واعمل الا خرتك كانك تموت غدا
"Bekerjalah untuk duniamu seolah kamu akan HIDUP selamanya, dan beramallah untuk AKHIRAT-mu seolah kamu akan mati besok"
Hadist diatas menjelaskan agar kita tidak terjerumus pada lakon yang tidak relevan seperti, korupsi, kolusi, manipulasi serta suap menyuap.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar